Senin, 31 Mei 2010

Dengan menatap lekat-lekat, dia meletakkan tangannya di bagian belakang leher Anda. Secara perlahan, tangan meraba turun ke bagian punggung Anda dan m

Dengan menatap lekat-lekat, dia meletakkan tangannya di bagian belakang leher Anda. Secara perlahan, tangan meraba turun ke bagian punggung Anda dan menarik Anda ke tubuhnya. Anda berciuman, bukan sekadar satu atau dua menit, tetapi seolah-olah Anda melakukannya berjam-jam, bergerak dari eksplorasi tanpa dosa menjadi keterlibatan penuh nafsu.
Pada akhirnya itulah yang dulu biasa terjadi ketika Anda dan pasangan Anda mulai bermain cinta. Sekarang setelah berlangsung selama 5 atau 10 tahun, Anda tidak perlu melakukannya melalui beberapa tahap. Anda tahu apa yang diperlukan dan apa yang tidak diperlukan.

Namun meskipun Anda tahu jalan pintas untuk membuatnya terangsang, pemanasan masih sangat diperlukan dengan alasan-alasan tertentu. Bagi suatu pasangan, pemanasan yang berlangsung lama dan bagus akan menambah suatu intensitas dan kenikmatan permainan cinta yang sebelumnya mungkin telah Anda anggap hilang.

Pemanasan ini merupakan hal yang paling menggairahkan yang bisa Anda lakukan di tempat tidur. Namun sebelum Anda bisa menggali rahasia keindahan seks yang telah lama hilang, Anda perlu tahu dimana hilangnya keindahan seks tersebut --dan mengapa hal itu sempat terkubur sebelumnya. Makhluk dengan kebiasaan

Pada kenyataannya, manusia merupakan makluk dengan segala macam kebiasaan. Kita tahu apa yang kita sukai dan kita akan terus berpaku pada kesukaan kita itu, meskipun kesukaan kita itu telah ketinggalan zaman (kadaluwarsa). Pola tersebut berlaku juga bagi pemanasan seksual.

Seperti yang dikatakan Mediana, (33). "Saya dan Tomi melakukan sesuatu dan segala sesuatu ketika kami pertama kali berkencan. Namun itu berlangsung 10 tahun yang lalu dan sekarang kami telah dikarunai 2 orang anak. Pemanasan hubungan seks telah menjadi sesuatu yang secara otomatis menekan tombol yang kami tahu akan menyalakan kami berdua.

Dalam suatu lelucon kuno diceritakan tentang pengantin baru yang marah kepada suaminya pada hari ke-4 sejak perkawinannya. Seperti halnya makan malam atau sesuatu yang lainnya, pemanasan harus bervariasi supaya tetap menarik. Suatu penelitian menemukan bahwa 49% pria dan 36% wanita merasa bahwa variasi teknik seks merupakan suatu keharusan untuk mencapai kebahagiaan yang maksimal. Tidak ada hubungan yang tidak memerlukan perbaikan. Sebagai mahluk yang selalu berkembang - meskipun telah menikah sekalipun - kita perlu terus menerus memperbarui kebiasaan supaya segala sesuatunya tetap menarik.

Rasa bosan bukanlah satu-satunya dampak buruk dari pemanasan rutin. Ditunjukkan dalam suatu penelitian bahwa hanya ada 7,7% wanita yang gagal mencapai orgasme ketika pasangannya melakukan pemanasan selama 20 menit atau lebih. Jika Anda kadang-kadang mengalami kesulitan mencapai orgasme, Anda mungkin akan menganggap kesalahannya ada pada rasa tertekan atau rasa lelah yang Anda derita, padahal alasan yang sebenarnya adalah Anda tidak memperoleh pemanasan yang tepat.

Jika anda mempertimbangkan bahwa rata-rata kaum wanita memerlukan 4 kali lebih lama untuk mencapai klimaks atau orgasme atau keadaan terangsang yang tinggi, maka pemanasan sangat diperlukan. Tanpa pemansan kepuasan yang dicapai sangat kecil sekali.

Yang sangat mengejutkan, kaum pria ternyata juga merasa lebih puas bila kegiatan seksnya juga mencakup pemanasan yang berlebihan. Pemanasa tidak hanya membantu mencegah dan memecahkan gangguan seksual pada pria seperti ejakulasi dini dan impoten, tetapi juga mengintensifkan orgasme pada pria. Pria akan berfungsi dengan lebih baik bila si wanita banyak mengeksplorasi tubuh si pria dengan kenikmatan dan dengan sedikit menggoda.(nk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar