Senin, 10 Mei 2010

Seks, penyebab perselingkuhan?

satulelaki.com - Mengapa orang berselingkuh? Jawabannya macam-macam. Ada yang cuma sekadar pelarian emosional dari pasangannya, ingin merasakan seks dengan orang lain, marah atau benci dengan pasangan, variasi, menghindar dari masalah perkawinan atau pribadi, dan seterusnya. Gawatnya, umumnya suami atau istri pelaku tidak tahu perselingkuhan yang dilakukan pasangannya.

Perselingkuhan adalah hubungan seksual di luar nikah. Dapat terjadi singkat atau lama, dengan tingkat keterlibatan emosional yang rendah atau tinggi. Survei di Amerika menemukan bahwa 25 sampai 50% lebih dari pasangan yang menikah memiliki hubungan gelap di luar pernikahan.

Ketidaksetiaan dalam perkawinan bisa dalam bentuk pertemuan satu malam hingga percintaan seumur hidup. Ada perbedaan besar antara kedua ekstrim tersebut, tetapi umumnya perselingkuhan dapat dibagi menjadi dua tipe.

Pertama, perselingkuhan dengan keterlibatan emosional yang rendah. Kedua, perselingkuhan dengan keterlibatan emosional yang tinggi dan mendalam. Tipe perselingkuhan yang pertama adalah bentuk ketidaksetiaan yang sering terjadi.

Pertemuan terjadi secara sporadis, walaupun pelakunya mungkin sering bertemu, bahkan mungkin bertemu secara teratur. Pertemuan yang teratur antara lelaki dan perempuan biasanya diwujudkan dalam perselingkuhan sex after lunch. Namun, biasanya hubungan tersebut tidak bermakna, berapa kali pun mereka bertemu. Pertukaran perasaan, bukan waktu yang dihabiskan bersama, menentukan sifat perselingkuhan.

Perselingkuhan satu malam (one night stand) adalah bentuk khusus perselingkuhan dengan keterlibatan rendah. Salah satu atau kedua pelaku menganggap seks sebagai permainan energetik. Ia mungkin sering melakukan one-night stand, dengan menggunakan kesempatan, misalnya dalam perjalanan bisnis ke luar kota.

Bisa saja pelaku perselingkuhan satu malam menganggap seks di luar pernikahan tak memiliki perbedaan moral. Perilaku itu juga memiliki sedikit pengaruh emosional, kecuali perasaan bersalah.

Resiko yang dihadapi pelaku perselingkuhan dengan keterlibatan rendah adalah tertangkap oleh pasangan resminya. Bisa pula terlibat dengan seseorang yang memiliki hubungan cinta obsesif, tertular penyakit menular seksual, atau pelaku saling jatuh cinta dan ingin meningkatkan hubungan ke tingkat yang lebih serius. Suatu ancaman bagi pelaku yang memiliki perkawinan tidak bahagia dan mencari jalan keluar dari problem perkawinannya.

Jika kedua pelaku perselingkuhan akhirnya merasa cocok secara seksual, emosional dan intelektual, mereka berada dalam perselingkuhan dengan keterlibatan emosional tinggi. Cirinya adalah: sangat tergila-gila kepada orang baru, penurunan nafsu yang relatif cepat, kekecewaan dan akhirnya bubar. Sebagian kasus perselingkuhan dengan keterlibatan tinggi tampaknya cocok dengan model tersebut, terutama karena beban emosional yang besar untuk menjalani dua kehidupan.

Perselingkuhan dengan keterlibatan tinggi lebih jarang terjadi dibandingkan dengan perselingkuhan dengan keterlibatan rendah. Alasannya, sangat sulit bagi orang yang sudah menikah untuk mencuri atau menyediakan waktu cukup lama dalam seminggu. Walaupun cukup banyak orang yang 'berharap' dan memimpikan grand amor, mereka tidak dapat menemukan waktu untuk melakukannya. [hnl]



Tidak ada komentar:

Posting Komentar